memandang dan berpikir

memandang dan berpikir
it just me

Rabu, 29 April 2009

Aku ini untuk mu

Terkasih... aku ada... kenalilah aku
AKu ini untuk mu,
sebab akulah yang meminta Nya agar Ia mengutus mu datang kepada ku.
akulah yang berdoa untuk mu bahkan jauh sebelum engkau dilahirkan...
akulah yang berduka bagi mimpi mimpi burukmu dan masa masa surammu
akulah yang menitipkan kehangatan cinta kepadamu lewat sinar matahari
dan akulah yang diam diam menatapmu lewat bintang bintang dimalam mu yang sepi.
akulah yang kau minta untuk datang menyelamatkanmu
akulah batas dari keputus asaanmu dan akulah awal dari keceriaanmu...

Ketika kamu letih dan terasa sulit untuk berdiri, akulah yang pertama dan terakhir kau temui
akulah tempat dimana kau sandarkan kepalamu dan kau letakkan semua kerapuhanmu.
Ketika kamu bersedih, akulah yang akan menghiburmu dan memahami bahasa sedakan tangismu.
Ketika kamu bergitu takut dan terpaksa berlari, akulah yang akan menyediakan tempat persembunyian bagimu dan menghadang setiap musihmu.
Ketika Kau tersenyum dan berbahagia... akulah orang pertama yang akan bersyukur
dan ketika hatimu bersedih akulah orang pertama yang akan meteskan airmata untuk mu.
akulah tempat untukmu dibumi.

Suatu ketika kau akan begitu mempersona dan banyak ksatria gagah perkasa menghampirimu...
mereka akan turun dari kuda perang mereka dan berlutut memohon cintamu, tapi kamu akan berkata kalau hanya aku yang selalu ada dihatimu dan hanya aku yang mampu menyenangkan hatimu.

Suatu ketika kamu akan menjadi renta dan tak seorangpun menghargai mu, tapi kau akan tersenyum bahagia dan berkata kalau Hanya aku yang selalu mampu menikmati kecantikanmu dan menjadikan engkau bidadari termulia

SATU KALI

Satu kali dalam hidup mu, engkau hanyalah seorang anak anak yang mampu tertidur dalam tenang tanpa rasa kecewa atas hari yang berlalu atau resah akan hari esok yang menanti.

Satu kali dalam hidup mu, kau akan melewati masa masa dimana engkau tumbuh menjadi dewasa, berpikir tentang - sebagaimana semestinya engkau memandang dunia.

Satu kali dalam hidup mu, kau akan memilih sesuatu yang engkau yakini antara hitam dan putih, antara ya dan tidak, antara percaya dan tidak percaya ataupun kau diam saja memandang kepastian sebagai sebuah kegelisahan atau sebuah ketidak pastian sebagai Tka teki yang meletihkan namun kau tak akan pernah tau sampai akhirnya kau menjawabnya menurut rasa mu sendiri.

Satu kali dalam hidup mu lakukanlah apa yang semestinya kau lakukan,

Satu kali dalam hidup mu antara benci dan kerinduan, antara harapan dan keputus asaan dan antara bencana dan keberuntungan.
Satu kali dalam hidup mu disana Aku diam bukan karena Aku tak perduli tapi karena kau memiliki kebebasan.

Satu kali dalam hidup mu, berhentilah mencari kebenaran tapi berbuatlah apa yang menurut mu benar dan biar mereka yang memutuskan.

Satu kali dalam hidup mu, jangan tanyakan apa yang membuat mu ragu, bertanyalah tentang apa yang tak kau mengerti. Sebab keraguan bukan untuk dipertanyakan tapi untuk diputuskan dan ketidak mengertian mu adalah sebuah meja dimana kau dapat belajar.
Satu kali dalam hidup mu. Kau tidak akan terbebas dari belenggu yang erat menjeratmu kecuali kau mau melepaskan diri mu dari sana.

Satu kali dalam hidup mu, kau akan berkali kali membutuhkan kesempatan Berkali kali kau akan diam dan berkali kali kau akan memutuskan untuk kembali berjalan. Berkali kali kau akan memilih dan berkali kali kau akan disudutkan dan terpaksa melakukan. Berkali kali kau akan berkata mengapa hanya satu kali dan berkali kali kamu akan bertanya mengapa harus berkali kali.

Satu kali dalam hidupmu yang Cuma satu kali.

SALAM

Salam dari aku, sebuah batu ditebing yang menyambut matahari datang dan pijakan srigala yang melolong panjang dimalam kelam.
Aku masih disisi, di bumi tempat manusia tersenyum dan berkata manis namun didalam hatinya tersimpan makna yang pahit dan rancangan rancangan yang jahat.

Aku telah menjadi saksi jutaan orang yang mati, semangat yang patah dan hasrat yang dengki. Ketidak puasan telah membawa sebagian dari mereka ketepian jurang kebencian dimana mereka hidup membenci dan merekapun dibenci.

Salam dari aku, ranting patah diantara rerumputan dipadang, kelak aku akan mengering dan rapuh ditanah. Aku menggantikan setiap ranting yang melesak kedalam bumi sampai akhirnya akupun digantikan lagi. Aku nampak seperti manusia namun manusia itu nampak seperti khafilah.

Aku disini memandangi mereka yang lalu, hari ini mereka bernyanyi dan tertawa seiring langkah kaki dan putaran roda roda pedati. Kemarin mereka yang lewat diam seperti angin bisu… seperti cakrawala.
Esok ntah akan bagaimana. Aku nggan lagi bertanya karena aku mengerti makna nya dan kelak akan kudapat jawab nya.

Salam dari aku, Mata air di gurun. Aku adalah harapan bagi makhluk yang lelah dan dahaga. Aku adalah pusaka yang tak mampu digeggam dan harta tak ternilai yang tak mampu dimiliki manusia, aku dicari lalu diinggalkan lagi.

APAKAH KAU MENDENGAR AKU ?

Apakah Kau dengar…?
ketika aku bernyanyi dan seuntai doa kusisipkan diantara baris baris syairnya… dan ketika dawai dawai nada bergayut perlahan mencoba menggapai belas kasihan-Mu, seperti tangan tangan rapuh dan pucat yang keluar dari antara retakan permukaan telaga yang membeku.
Apakah mampu Kau dengar aku..?

Apakah Kau lihat…?
Airmata yang membuat goresan panjang diwajahku… itu adalah tetesan terakhir dari pancuran hatiku yang kini menjadi gersang, dingin dan tidak perduli.
Apakah mampu Kau lihat…?

Apakah Kau rasakan…?
Keraguan yang demikian tenang menggenangi ruang ruang hatiku dan tungku api yang dulu hangat kini seperti gerbang dari lorong yang gelap dan sunyi.
Apakah mampu Kau rasakan…?

Keraguan itu telah meredam gemuruh ombak rinduku… perlahan ia merambat naik dan menyelubungi seluruh kota benteng pengharapanku… ia seperti rintik gerimis namun telah menenggelamkan jiwaku. Didasarnya aku duduk diam dan bertanya lagi Apakah Kau dengar aku…?

Senin, 27 April 2009

SURAT KEPADA KEKASIH


Hari ini, apakah kamu dapat merasakan kehadiranku? Ketika kamu membaca surat ini. Dapatkah kamu merasakan suaraku seakan aku berada bersamamu menyampaikan isi hatiku? Aku merasakanmu… setiap kali kutulis surat untukmu dan setiap kali kuucap namamu dalam pikiranku… aku merasakanmu, seperti mimpi saja rasanya, mengetahui seorang terkasih sepertimu hadir dalam hidupku.

Aku masih ingat saat pertama melihatmu… rasanya seperti baru kemarin kau utus senyuman pertamamu singgah dimataku lalu tak mau pergi dari benakku. Dan rasanya aku telah menghabiskan separuh waktu dalam hidupku untuk merindukanmu dan menanti agar kita dapat kembali bertemu…

Ya, aku mengenalmu… aku tau kamu tak akan dapat merasakan aku hanya karena kehadiran sepucuk suratku. Bahkan dari apapun kepunyaanku yang kuberikan kepadamu, tak dapat membantumu menghadirkan bayangku disana. Aku mengerti, hanya saja aku senang bila mengetahui seseorang yang kukasihi sedang mengingat dan merasakan aku… tapi aku akan lebih bahagia melihat kamu seperti kamu adanya… janganlah berubah, lupakanlah tuntutanku mengenai apa yang kuinginkan darimu, cintailah saja aku sebagaimana aku mencintaimu dan berjalanlah bersamaku agar kamu mampu melengkapi aku sebagaimana aku akan selalu melengkapimu.

Jagalah dirimu… lakukan itu untukku yang mengasihimu, bahagialah karena kamu telah membuat aku begitu berbahagia dan terimalah rinduku, kutuangkan semuanya dalam surat ini…

Kutulis puisi ini untukmu….
SEMUSIM TANPAMU

Dingin mendekap,
Salju diatas kuntum rinduku…
Ketika semua hasrat lelap ditimang malam.
Semusim tanpamu,
Mimpiku perlahanmembeku…

Ada yang ingin kukatakan
Sesaat sebelum mataku terpejam
Sesuatu yang telah lama kusimpan
Sesuatu yang tak pernah berubah
Sampai musim ini kembali lagi dan sampai aku mati…

Terkasih… semusim tanpamu
Diantara bintang yang dulu kita hitung bersama…
Kini tak satupun mereka disana…
Semusim tanpamu…
Mengapa nggan pagi menyapaku dan mengapa malas burung berkicau merdu… walau seribu musim tanpamu biarlah aku tetap mencintaimu…

Ah….setidaknya aku tau
kalau Bidadari itu memang benar benar ada…

Minggu, 26 April 2009

Saat Pertama

Pagi datang membuka mataku, ketika semua pintu masih tertutup rapat dan sunyi mengikat setiap makna erat erat... Aku masih hidup tapi semakin tidak utuh...

Terindah

Pengikut