memandang dan berpikir

memandang dan berpikir
it just me

Rabu, 20 Mei 2009

Malam ini

Malam ini… mengapa begitu sunyi…? Setiap detik yang ku telusuri semakin membuat jiwa ini terbenam di dasar diam yang paling dalam… Setiap detik yang ku telusuri seperti meniti jejak masa lalu yang paling indah yang pernah ada di muka bumi…

Malam ini… mengapa begitu dingin…? Disudut ruang jiwa ku menggigil merindu dekapan… mengharap dirimu kembali datang... dan kutemukan senyummu yang selalu memberikan aku kehangatan… disudut ruang yang kudekap sepenggal rasa yang retak.. usang dan terlupakan… berharap menjadi mimpi indah yang panjang.. melewati batas malam dan menembus semua pagi…

Malam ini.. habis sudah semua pertanyaan ku ketika sebuah jawaban singgah dipangkuanku… sungguh tak mampu ku mengerti tapi cukup untuk membuat semua yang ada padaku .. membeku.

RINDU

Tak akan bosan ku ucap nama mu
diawal pagi ketika kubuka mataku
dijelang tidur ku sebelum malam rapat membungkus
Tak mampu pikiran ku berpaling dari mu.

Ingin sekali lagi ku tengelam dalam dekapan mu
Dan setiap sentuhan mu merejam kesadaran ku
Ingin sekali lagi tatapan mu jatuh di wajah ku
Dan suara mu menggema hingga ke kalbu.

Aku masih rindu, ketika melangkah keluar dari pintu rumah mu
Aku masih ingin bersama setiap kali kita berpisah arah
Aku masih menantikan lembut rayu mu setiap kali kau tertawa
Aku masih tak mampu, berpisah dengan mu.

Seperti ksatria yang patah pedang nya. aku karena mu,
Seperti raja yang jatuh mahkota nya, aku karena mu
Seperti kemarau aku tanpa mu
Seperti malam aku tanpa nafas mu.

Inilah rindu ku, jauh sebelum kita bertemu
Dalam ketika ku putuskan untuk mencintai mu
Tulus ku berikan rela ku jalani
Aku merindukan mu sekalipun kau ada disisi ku.

Dalam penantian

Terkasih…

Aku merindukan mu, dalam setiap desah nafas ku, aku menyebut nama mu dan memanggil kau datang disetiap detak jantung ku. Aku tau kau mendengarkan aku.
Aku telah mengukir banyak hal tentang mu dihatiku, dalam setiap detik penantian ku.
Sampai pada saat nya nanti kita bertemu.

Kau adalah cinta yang membuat aku menangis karena kelembutan mu telah meruntuhkan dinding keangkuhanku.
Kau adalah senandung yang membuat ku lupa tentang malam yang legam dan membuatku pulas dalam tidur ku.
Kau adalah nyala api yang membuat hasratku terbakar.
Kau adalah halilintar yang membuat ku bergetar.
Kau adalah lukisan dari surga dan setiap kali aku menatap mu aku tau bahwa surga telah menciptakan diri mu untuk ku.
Kau adalah sebuah pesan Tentang ketulusan, kejujuran an kesetiaan untuk ku.
Kau adalah cinta yang melekat disekujur tubuhku sampai aku mati.
Kau adalah yang memuja ku dan mengikat kebebasan mu dijantung ku dan kepada mu lah keegoisanku akan ku kubur dalam dalam.

Terkasih… Cintailah aku sampai Surga datang ke bumi, Kasihilah aku dalam setiap musim yang datang pada mu. Rindukan aku pada setiap kata kata mu. Aku adalah separuh jiwa mu namun kepada mu segala yang ada pada ku diam untuk selama nya.

Tersenymlah untuk ku, setiap kali aku menyebutmu Terkasih hati ku.

Rabu, 29 April 2009

Aku ini untuk mu

Terkasih... aku ada... kenalilah aku
AKu ini untuk mu,
sebab akulah yang meminta Nya agar Ia mengutus mu datang kepada ku.
akulah yang berdoa untuk mu bahkan jauh sebelum engkau dilahirkan...
akulah yang berduka bagi mimpi mimpi burukmu dan masa masa surammu
akulah yang menitipkan kehangatan cinta kepadamu lewat sinar matahari
dan akulah yang diam diam menatapmu lewat bintang bintang dimalam mu yang sepi.
akulah yang kau minta untuk datang menyelamatkanmu
akulah batas dari keputus asaanmu dan akulah awal dari keceriaanmu...

Ketika kamu letih dan terasa sulit untuk berdiri, akulah yang pertama dan terakhir kau temui
akulah tempat dimana kau sandarkan kepalamu dan kau letakkan semua kerapuhanmu.
Ketika kamu bersedih, akulah yang akan menghiburmu dan memahami bahasa sedakan tangismu.
Ketika kamu bergitu takut dan terpaksa berlari, akulah yang akan menyediakan tempat persembunyian bagimu dan menghadang setiap musihmu.
Ketika Kau tersenyum dan berbahagia... akulah orang pertama yang akan bersyukur
dan ketika hatimu bersedih akulah orang pertama yang akan meteskan airmata untuk mu.
akulah tempat untukmu dibumi.

Suatu ketika kau akan begitu mempersona dan banyak ksatria gagah perkasa menghampirimu...
mereka akan turun dari kuda perang mereka dan berlutut memohon cintamu, tapi kamu akan berkata kalau hanya aku yang selalu ada dihatimu dan hanya aku yang mampu menyenangkan hatimu.

Suatu ketika kamu akan menjadi renta dan tak seorangpun menghargai mu, tapi kau akan tersenyum bahagia dan berkata kalau Hanya aku yang selalu mampu menikmati kecantikanmu dan menjadikan engkau bidadari termulia

SATU KALI

Satu kali dalam hidup mu, engkau hanyalah seorang anak anak yang mampu tertidur dalam tenang tanpa rasa kecewa atas hari yang berlalu atau resah akan hari esok yang menanti.

Satu kali dalam hidup mu, kau akan melewati masa masa dimana engkau tumbuh menjadi dewasa, berpikir tentang - sebagaimana semestinya engkau memandang dunia.

Satu kali dalam hidup mu, kau akan memilih sesuatu yang engkau yakini antara hitam dan putih, antara ya dan tidak, antara percaya dan tidak percaya ataupun kau diam saja memandang kepastian sebagai sebuah kegelisahan atau sebuah ketidak pastian sebagai Tka teki yang meletihkan namun kau tak akan pernah tau sampai akhirnya kau menjawabnya menurut rasa mu sendiri.

Satu kali dalam hidup mu lakukanlah apa yang semestinya kau lakukan,

Satu kali dalam hidup mu antara benci dan kerinduan, antara harapan dan keputus asaan dan antara bencana dan keberuntungan.
Satu kali dalam hidup mu disana Aku diam bukan karena Aku tak perduli tapi karena kau memiliki kebebasan.

Satu kali dalam hidup mu, berhentilah mencari kebenaran tapi berbuatlah apa yang menurut mu benar dan biar mereka yang memutuskan.

Satu kali dalam hidup mu, jangan tanyakan apa yang membuat mu ragu, bertanyalah tentang apa yang tak kau mengerti. Sebab keraguan bukan untuk dipertanyakan tapi untuk diputuskan dan ketidak mengertian mu adalah sebuah meja dimana kau dapat belajar.
Satu kali dalam hidup mu. Kau tidak akan terbebas dari belenggu yang erat menjeratmu kecuali kau mau melepaskan diri mu dari sana.

Satu kali dalam hidup mu, kau akan berkali kali membutuhkan kesempatan Berkali kali kau akan diam dan berkali kali kau akan memutuskan untuk kembali berjalan. Berkali kali kau akan memilih dan berkali kali kau akan disudutkan dan terpaksa melakukan. Berkali kali kau akan berkata mengapa hanya satu kali dan berkali kali kamu akan bertanya mengapa harus berkali kali.

Satu kali dalam hidupmu yang Cuma satu kali.

SALAM

Salam dari aku, sebuah batu ditebing yang menyambut matahari datang dan pijakan srigala yang melolong panjang dimalam kelam.
Aku masih disisi, di bumi tempat manusia tersenyum dan berkata manis namun didalam hatinya tersimpan makna yang pahit dan rancangan rancangan yang jahat.

Aku telah menjadi saksi jutaan orang yang mati, semangat yang patah dan hasrat yang dengki. Ketidak puasan telah membawa sebagian dari mereka ketepian jurang kebencian dimana mereka hidup membenci dan merekapun dibenci.

Salam dari aku, ranting patah diantara rerumputan dipadang, kelak aku akan mengering dan rapuh ditanah. Aku menggantikan setiap ranting yang melesak kedalam bumi sampai akhirnya akupun digantikan lagi. Aku nampak seperti manusia namun manusia itu nampak seperti khafilah.

Aku disini memandangi mereka yang lalu, hari ini mereka bernyanyi dan tertawa seiring langkah kaki dan putaran roda roda pedati. Kemarin mereka yang lewat diam seperti angin bisu… seperti cakrawala.
Esok ntah akan bagaimana. Aku nggan lagi bertanya karena aku mengerti makna nya dan kelak akan kudapat jawab nya.

Salam dari aku, Mata air di gurun. Aku adalah harapan bagi makhluk yang lelah dan dahaga. Aku adalah pusaka yang tak mampu digeggam dan harta tak ternilai yang tak mampu dimiliki manusia, aku dicari lalu diinggalkan lagi.

APAKAH KAU MENDENGAR AKU ?

Apakah Kau dengar…?
ketika aku bernyanyi dan seuntai doa kusisipkan diantara baris baris syairnya… dan ketika dawai dawai nada bergayut perlahan mencoba menggapai belas kasihan-Mu, seperti tangan tangan rapuh dan pucat yang keluar dari antara retakan permukaan telaga yang membeku.
Apakah mampu Kau dengar aku..?

Apakah Kau lihat…?
Airmata yang membuat goresan panjang diwajahku… itu adalah tetesan terakhir dari pancuran hatiku yang kini menjadi gersang, dingin dan tidak perduli.
Apakah mampu Kau lihat…?

Apakah Kau rasakan…?
Keraguan yang demikian tenang menggenangi ruang ruang hatiku dan tungku api yang dulu hangat kini seperti gerbang dari lorong yang gelap dan sunyi.
Apakah mampu Kau rasakan…?

Keraguan itu telah meredam gemuruh ombak rinduku… perlahan ia merambat naik dan menyelubungi seluruh kota benteng pengharapanku… ia seperti rintik gerimis namun telah menenggelamkan jiwaku. Didasarnya aku duduk diam dan bertanya lagi Apakah Kau dengar aku…?

Terindah

Pengikut